just share-berbagi pengalaman
Kejadian sebenarnya terjadi beberapa tahun yang lalu yang sudah beberapa kali saya dengar ceritanya dari istri saya, bahkan awal saya kerja di It Kab PPU ini istri saya bercerita kembali. Saya tak pernah bosan karena merupakan cerita motivasi positif untuk pribadi saya. Istri saya bercerita bagaimana paman/om yang bekerja di salah satu dinas di Provinsi Kalbar karena memang istri saya asli orang sono.
Paman/omnya istri saya kerja di dinas yang anggarannya bisa 50% dari APBD yaitu dinas PU, yang notabene merupakan "Lahan Basah" kalau mau nyari uang banyak dan memperkaya diri sendiri apalagi kalau cuma kejar setoran.
Namun beliau tidaklah demikian. Beliau berusaha untuk jujur dan bekerja apa adanya. Kalau orang
jawa bilang "nggak neko-neko". Gak mau proyek sana-sini dan berusaha untuk jujur. Gak mau korupsi apalagi memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri walaupun sebenarnya beliau bisa saja melakukannya.
Prinsip beliau berusaha untuk jujur dan gak mau menyalahi aturan hanya dengan alasan kejar setoran.Padahal anak buahnya saja, maaf anak buahnya atau bawahannya saja bisa beli rumah dan mobil yang bagus. Sedangkan beliau saja hingga kini naik motor dinas semacam honda GL dari beberapa tahun yang lalu. Kalau mau di bandingkan Honda Tiger jelas kalah. Karena motor beliau kalau dibandingkan jelas kita akan katakan motor "butut". Rumahnya saja biasa saja untuk ukuran seorang pejabat eselon yang telah lama di PU.
Namun ada cerita manis dari yang beliau telah lakukan yaitu ketika ada pemeriksaan/ audit dari pihak pemerintah maupun terhadap kasus-kasus disekitar proyek dsb. Beliau tenang-tenang saja karena memang beliau merasa tak berbuat yang "neko-neko" tadi.
Anda sudah pasti tahu apa yang terjadi, yaitu teman-teman sejawat bahkan anak buahnya yang lain yang berbuat korupsi pada akhirnya diangkut oleh pihak Kejaksaan/pihak berwajib. Sedangkan beliau aman karena tidak terbukti menyalah gunakan posisi dan sebagainya (korupsi).
Mudah-mudahan kita semua termotivasi dengan cerita singkat diatas untuk menjadikan diri kita manusia yang jujur dan saling mengingatkan. Sesungguhnya kebenaran datangnya dari Allah semata dan kesalahan datangnya dari diri pribadi saya sebagai manusia biasa.
Tak ada tujuan/motivasi pribadi dari saya melainkan hanya ingin saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan menjauhkan dari segala keburukan.
Terima kasih...