Mahalnya waktu (bag.2)

Melanjutkan postingan sebelumnya, dimana waktu sangat berharga bagi kita manusia (kalau kita mau sadar).

Sekali lagi ketika kita mau sadar, maka berapa banyak waktu yang sudah terbuang sia-sia ketika kita santai dan hanya bersenang-senang. Walaupun juga harus diakui bahwa bersenang-senang oleh sebagian orang merupakan lahan mendulang uang. Tidak percaya?

mahalnya-waktu Begini, kita semua tahu bahwa ada sebagian orang yang ketika memiliki begitu banyak uang menganggap dirinya bisa melakukan apa saja. Biasanya tidak akan jauh dari kemaksiatan (jika dilihat dari kacamata agama). Seoarang pegawai/karyawan perusahaan besar dan memiliki gaji besar, jika tidak bijak dan sadar maka akan menghabiskan waktu istirahatnya untuk bersenang-senang, (maaf) mabuk-mabukan dsb. Padahal jika ia bisa memanfaatkan waktunya untuk beristirahat dan memanfaatkan uangnya untuk ditabung dsb, maka ia tidaklah akan sia-sia. Sekarang jika boleh kita berasumsi, maka siapa yang tau bahwa karyawan tersebut akan selalu sehat? siapa yang tahu jika ia bisa sakit akibat apa yang dilakukannya?

Oleh sebagian orang yang ingin mendapatkan penghasilan, maka dapat dimanfaatkan nmenjadi uang, maka alurnya akan panjang. Orang tersebut akan berusaha mengambil keuntungan dengan membuka (maaf) tempat maksiat, perjudian dan yang pasti tempat bagi orang-orang bersenang-senang. Kemudian bagi orang yang ingin mencari uang dan ia terpaksa bekerja di tempat tersebut maka bisa kita katakan itu sebagai lahan pekerjaan.

Maka, sebaik-baiknya kita adalah yang mampu memanfaatkan waktu untuk kebaikan kita, karena “waktu sangat berharga”

“tulisan ini memuat pendapat pribadi penulis tanpa bermaksud memojokkan pihak-pihak tertentu, dan penulis bermaksud mengingatkan diri sendiri dan pembaca sekalian.”